Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Fragmen (Drama) Teuku Umar di Pantai Ujong Kalak Meulaboh

2comments



Drama Teuku Umar
Nanggroe Aceh - Belum lama ini sejumlah pelaku seni yang berada di kota Meulaboh menggelar fragmen (drama) di Pantai Ujong Kalak Meulaboh untuk mengenang 114 tahun meninggalnya Teuku Umar. Kisah heroiknya dan kisah kontroversialnya akan selalu dikenang oleh anak cucu Aceh hingga sampai kapanpun. Ia bersama dengan istri tercintanya Cut Nyak Dhien kini diabadikan menjadi pahlawan nasional dan menjadi simbol kebanggaan dan marwah masyarakat Aceh. Kisah perjuangan Teuku Umar juga sempat dimainkan di film Cut Nyak Dhien yang meraih penghargaan di Festival Film di Perancis. Walaupun demikian kisah perjuangannya harus bisa menjadi semangat juang masyarakat Aceh terutama generasi muda Aceh dalam memperjuangkan harkat dan martabat bangsanya.

Teuku Umar Gugur

Fragmen atau drama yang dimainkan di alam terbuka di pesisir pantai ini mendapat apresiasi dari masyarakat Aceh yang begitu serius dan bersemangat dalam menyaksikan seluruh adegan yang dimainkan. Ketika adegan gugurnya Teuku Umar tampak penonton merasa terharu dan tanpa terasa meneteskan air mata. Ketika Teuku Umar gugur ia berpesan kepada seluruh masyarakat Aceh:”Syahid atau Mati”. Itu yang kemudian menjadi semangat masyarakat Aceh untuk terus mempertahankan Aceh ini dari segala bentuk penjajahan serta kezaliman yang menimpa Aceh.

Teuku Umar di Usung
Adegan Penyergapan Belanda

Jasad Teuku Umar setelah gugur langsung dilarikan oleh anak buahnya agar tidak diambil oleh Belanda yang sangat marah dan dendam terhadap Teuku Umar yang dianggap sebagai penipu dan pemberontak. Tapi, topi meukheutop yang menjadi simbol khasnya serta pedang yang menjadi kebanggaannya berhasil dicuri oleh T.R. Panek, Teuku Dek dan Pang Bugeh yang memegang tumpuk kekuasaan di Meulaboh. Mereka rela mengorbankan harkat dan martabat bangsanya demi kekuasaan dan kemewahan duniawi. Semoga kepemimpinan Teuku Umar dan pemimpin-pemimpin Aceh dimasa silam akan menjadi suatu inspirasi bagi pemimpin Aceh sekarang untuk membangun Aceh ini ke arah yang yang lebih baik, bukan malah membuat Aceh menjadi daerah yang bangkrut di atas tanah yang kaya raya. Amin.
T.R Panek, beserta T.Dek dan PANG.Bugeh, yang memegang kuasaan di Meulaboh..bukan Panglima laot. - See more at: http://atjehliterature.blogspot.com/2013/02/fragmen-drama-teuku-umar-di-pantai.html#sthash.zOGwFe0D.dpuf
T.R Panek, beserta T.Dek dan PANG.Bugeh, yang memegang kuasaan di Meulaboh..bukan Panglima laot. - See more at: http://atjehliterature.blogspot.com/2013/02/fragmen-drama-teuku-umar-di-pantai.html#sthash.zOGwFe0D.dpufKisah perjuangan Kontroversial Teuku Umar bisa Anda baca disini:

Teuku Umar Sosok Pengkhianat Yang Insaf Part I

sumber foto: serambinews.com
Share this article :

+ comments + 2 comments

February 26, 2013 at 5:50 AM

SALAH BESAR!!!,,...yang mengambil pedang dan topi tengkulok adalah T.R Panek, beserta T.Dek dan PANG.Bugeh, yang memegang kuasaan di Meulaboh..bukan Panglima laot.
"Saya termasuk salah satu pemegang peran di Drama tersebut,.

February 27, 2013 at 12:45 AM

@Harry spMohon ma`af atas kesalahan ini dan artikel ini telah saya edit. Terimakasih kpd sdr Harry sp ats kritik dan info-nya sehingga Sejarah pun terselamatkan. Semoga karya-karya sdr beserta kwn2 akan tetap menginspirasi generasi muda Aceh.

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com