Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Teuku Umar Sosok Pengkhianat Yang Insaf Part I

0 comments


Teuku Umar Pengkhianat
Sejarah Aceh - Diantara sekian banyak pahlawan di Nusantara khususnya di Negeri Serambi Mekkah, Teuku Umar lah sosok yang paling nyeleneh dan sulit dimengerti baik oleh pejuang Aceh maupun kaphe Belanda. Teuku umar adalah seorang Uleebalang (pimpinan distrik dengan gelar Teuku) sekaligus seorang panglima besar yang mempunyai 15 penglima perang dibawah pimpinannya. Pada tahun 1891 Snouck Hoergronye datang dan memproklamirkan perang melawan pejuang Aceh dengan gaya baru, yaitu membentuk pasukan khusus Marsose dan mengadu domba ulama dengan Uleebalang karena menurutnya semangat perang pejuang Aceh bukan terletak pada Sultan atau Uleebalang tapi pada ulama. Gaya perang Snouck Hoergronye cukup berhasil, ulama dan Uleebalang pun bertempur habis-habisan dalam perang Cumbรดk yang terjadi di kawasan Aceh Pidie dan bahkan Teungku Chik Di Tiro yang seorang ulama dan juga pemimpin perjuangan gerilya di Aceh syahid ditangan anak buahnya sendiri karena diracun, dan perang ini juga yang membuat ulama-ulama di Aceh memilih berdiam diri di dayah-dayah berkutat dengan murid-muridnya serta kitab-kitab kuningnya atau malah memilih meninggalkan Aceh. 

Melihat situasi yang semakin kritis ini tentu saja Sultan tidak tinggal diam, posisi Teungku Chik Di Tiro digantikan oleh Habib Samalanga dan putera-putera Teungku Chik Di Tiro namun gagal karena semua dapat dikalahkan oleh para Uleebalang. Perjuangan masyarakat Aceh menjadi semakin pupus karena Teuku Umar secara mengejutkan kembali menyerahkan diri kepada Belanda dengan membawa serta 15 orang panglima bawahannya serta 250 orang pasukan, sepertinya kali ini penyerahan diri Teuku Umar bukan lagi main-main seperti yang sebelum-sebelumnya.

Tidak tanggung-tanggung Teuku Umar Segera diangkat menjadi Panglima Besar Nedherland  dengan gelar Tuanku Johan Pahlawan dan setelah melakukan tugas penumpasan terhadap perlawanan masyarakat Aceh dan juga setelah melakukan sumpah setia terhadap kerajaan Belanda. Mengapa tidak, selain Teuku Umar mampu memimpin pasukan beliau juga fasih berbahasa Belanda dan Inggris. Rumah Teuku Umar pun direnovasi oleh Belanda yang berada di Lampisang dan setiap hari Teuku Umar memakai pakaian kebesarannya dengan bintang-bintang emas di dadanya. Tentu saja hal ini membuat istrinya Cut Nyak Dhien meraung-meraung dan melakukan protes keras terhadapnya. Cut Nyak Dhien beranggapan bahwa Teuku Umar telah mengorbankan bangsanya demi kemewahan dan jabatan yang tinggi. Jika pun benar seperti yang sejarah katakan bahwa Teuku Umar membelot ke pihak Belanda karena berpura-pura dan ingin memperoleh informasi dan perlengkapan perang yang besar, mengapa reaksi Cut Nyak Dhien yang selaku istrinya dan juga seorang pemimpin perjuangan Aceh bereaksi begitu keras? Tentu saja Cut Nyak Dhien melihat ada ambisi terselubung dalam diri suaminya.

Menarik bukan? Silahkan baca kelanjutannya di TeukuUmar Sosok Pengkhianat Yang Insaf Part II
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com