Nanggroe Aceh - Siapa yang tidak kenal dengan nama Cut Nyak Dhien..?? Seorang
pahlawan wanita Aceh yang sangat fenomenal dalam membela negerinya dari
penjajah. Tapi sayangnya hanya itu saja yang orang tahu, apalagi generasi muda
sekarang, khususnya generasi muda Aceh. Dengan kata lain, orang sekarang lebih
mengutamakan melihat kedepan dibandingkan dengan me-review masa lalu, padahal
masa lalu merupakan batu lompatan untuk masa depan yang gemilang. Sejak kita
bisa membaca kita sudah dihadapkan dengan suatu istilah yang sangat populer,” the
experient is the bn best teacher (pengalaman/sejarah adaah guru yang terbaik) ”.
Ketika orang-orang sudah melupakan sejarah atau melupakan figur yang menjadi
panutan maka secara langsung mereka telah kehilangan seorang figur. Nah, hal
ini telah terjadi dan bagaimana kita mencarinya kembali?
Sebagaimana kita tahu, figur yang hilang itu adalah salah seorang panglima perang kerajaan
Aceh yang bergerak di Meulaboh (Aceh Barat), beliau dilahirkan di Lampadang
pada tahun 1848 dan meninggal di Sumedang (Jawa Barat) dalam pengasingan
Pemerintahan Kolonial Belanda. Cut Nyak Dhien pernah diabadikan gambarnya
di lembaran uang sepuluh ribu lama dan kisah perjuangannya dalam film yang
berjudul Tjut Nya` Dhien yang diperankan oleh Christien Hakim dan berhasil
meraih banyak penghargaan bergengsi.
Film dengan genre drama epos biografi sejarah Indonesia yang diliris
pada tahun 1988 dan disutradai oleh Eros Djarot. Film ini berhasil meraih
Piala Citra sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia
(FFI) pada tahun 1988. Pemeran dalam film ini adalah Christine
Hakim sebagai Cut Nja' Dhien, Piet Burnama sebagai Panglima
Laot, Slamet Rahardjo (kakak Eros Djarot) sebagai Teuku Umar,
dan juga didukung Rudy Wowor. Walaupun
demikian Film ini tidak lolos dalam pencalonan nominasi di Academy Award, akan
tetapi menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di
Festival Film Cannes di tahun 1989.
Mungkin film ini tidak akan pernah ditayangkan lagi tapi bagi kita yang
mau belajar dari pengalaman heroik tentang patriotisme akan menjadikan film ini
sebagai suatu inspirasi atau referensi terhadap pembelaan tanah air yang
sesungguhnya. Secara keseluruhan, film ini menyuguhkan sesuatu yang sangat
jarang kita jumpai pada film-film heroik Indonesia pada saat ini. Dalam film
ini pula perjuangan Cut Nyak Dhien ditampilkan secara nyata dan menggambarkan
seutuhnya tentang perjuangannya yang pantang menyerah walaupun harus
mengorbankan fisiknya sendiri. Mungkin kita lelah berimajinasi tentang
bagaimana suasana pada saat itu dan kelelahan itu terjawab sudah ketika film
ini kita saksikan. Sejujurnya kita berada pada kesalahan yang sepenuhnya karena
kita telah melupakan seorang figur yang harusnya kita jadikan referensi bagi
kita untuk maju, dan memiliki integritas moral dalam prinsip hidup. Dan sekarang kita harus mencari figur itu kembali.
+ comments + 2 comments
macem btol aja ko ne??
saya sangat terenyuh melihat kenyataan ini. Mencari sosok panutan seperti Cut Nyak Dhien bukanlah yg gmpang skrg ini. Smoga jiwa patriotisme ttp membara dlm jiwa pemuda2 Indonesia. Bravo pemuda-pemudi.
Post a Comment