Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Tari Seudati Sempat Dilarang Belanda

0 comments



Tari Seudati
Nanggroe Aceh - Anda tahu tari seudati? Ya, tari seudati berasal dari negeri Serambi Mekkah yang telah diperagakan dan dikembangkan sejak ratusan tahun yang lalu. Dan telah menjadi simbol serta spirit masyarakat Aceh. Kata seudati berasal dari bahasa arab, yaitu shahadatain yang berarti mengakui. Kata shahadatian ini dalam Islam adalah pengakuan terhadap Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW sebagai syarat sahnya Islam seseorang. Namun, ada pula yang mengatakan kata seudati berasal dari kata seurasi yang berarti kompak atau harmonis, namun kata ini kurang begitu meyakinkan akan makna dari tarian ini sendiri meskipun tarian ini diperagakan secara kompak oleh penarinya. Sebab tarian ini dulu diperagakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam di Aceh. Tari seudati mempunyai perkembangan yang sangat pesat di Aceh utara, Aceh Timur dan Pidie. Wajar, sebab di daerah pesisir inilah Kerajaan-Kerajaan Islam di Aceh berdiri, seperi Kerajaan Islam Samudera Pasai di Aceh Utara (kerajaan Islam pertama di Indonesia),  Kerajaan Islam Perlak (Pereulak) di Aceh Timur dan Kerajaan Pedir di Pidie. Selain untuk menyebarkan Islam, tarian ini juga berfungsi untuk  menyelesaikan berbagai macam persoalan yang terjadi dalam masyarakat dengan cara menceritakan atau memberi petuah-petuah agar masyarakat mendapatkan solusi terhadap masalahnya. Pada jaman Penjajahan Belanda tarian seudati sempat dilarang Belanda, karena menurut mereka tarian ini bisa memprovokasi masyarakat Aceh untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Memang gerakan-gerakan tarian seudati ini mempertunjukkan suatu spirit perjuangan terhadap segala macam bentuk penindasan. Tari seudati memang selalu membawakan tema kepahlawanan, sejarah, dan keagamaan.

Tari seudati ini diperagakan oleh delapan penari pria dan dipimpin oleh seorang Syeh serta seorang pembantu syeh. Tarian ini tidak ditampilkan dengan alat musik akan tetapi tarian ini diperagakan dengan beberapa gerakan dan tepukan, yaitu tepukan tangan kedada dan pinggul, petikan jari, dan hentakan kaki ketanah yang diperagakan sesuai dengan nyanyian cerita dari Syeh dan seluruh gerakan penari ini sangat lincah dan lihai dalam memperagakan tarian ini. Tepukan tangan ke dada dan pinggul inilah yang sebenarnya memperlihatkan suatu spirit, kekuatan, keangkuhan, keperkasaan, serta sifat kesatria yang memang fungsinya adalah untuk memberikan semangat kepada para pemuda sehingga penjajah Belanda pada waktu itu merasa tari seudati ini merupakan suatu ancaman yang serius. Apalagi setiap penari seudati ini selalu diselipkan dengan rencong di pinggangnya. Sekarang, banyak mahasiswa mancanegara yang datang ke Aceh khusus untuk mempelajari tarian ini, umumnya mereka berkewarganegaraan Australia, Amerika Serikat dan beberapa dari daratan eropa.

Busana yang digunakan untuk penari seudati adalah busana yang khas, berupa pakaian kaus oblong lengan panjang yang berwarna putih, celana panjang yang juga berwarna putih, kain songket khas Aceh yang dililitkan dipinggang dan hanya sebatas lutut, sarung tangan dan tidak ketinggalan ikat kepala yang berwarna merah. Tidak hanya itu saja tarian seudati dibawakan dalam beberapa babak dalam penariannya. Nah, untuk lebih jelasnya silahkan lihat video di bawah ini:

Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com