Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Gebrakan Unik Ala Pemerintah Aceh

0 comments

Gebrakan Unik Ala Pemerintah Aceh
Nanggroe Aceh - Bakri Usman beberapa hari ini menjadi pembicaraan hangat di dunia maya, semenjak beliau diangkat di Badan Dayah Aceh sebagai Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Manusia. Berbagai pihak menilai tindakan pemerintah Aceh mengangkat orang yang bergelar haji ini ke jabatan tersebut sangat tidak wajar, karena setahun tahun yang lalu beliau sempat dijerat kasus mesum. Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah menangkap basah dirinya sedang berduaan dengan gadis bukan muhrimnya dalam keadaan tidak berbusana di salah satu salon di Gampong Peunayong Banda Aceh. Salon itu pun segera ditutup karena menyalahi izin, namun salon-salon yang 'belum terdeteksi' masih terus menjalani aktifitasnya. Kepada WH Haji Bakri Usman yang mempunyai istri dan anak ini mengaku khilaf dan belum berhubungan intim, dan anehnya WH hanya melakukan pembinaan dan diserahkan kepada keluarganya tanpa dijatuhi hukuman cambuk seperti tersangka-tersangka mesum sebelumnya.

Bukan hanya itu saja gebrakan yang dilakukan oleh pemerintah Aceh, beberapa hari yang lalu seorang pejabat yang sudah almarhum juga diangkat menjadi pejabat sebagai Kasubbag Evaluasi Produk Hukum Kabupaten/Kota pada Bagian Pembinaan Hukum Kabupaten/Kota pada Biro Hukum Setda Aceh (eselon IVa). Bahkan YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh) mengajukan kejadian unik ini untuk dicatat di MURI (Meseum Rekor Indonesia). 

Gebrakan unik ala pemerintah Aceh ini semakin menghebohkan nama Aceh pada masyarakat indonesia setelah dihebohkan dengan larangan ngangkang pada waktu sebelumnya, sementara dilain pihak masyarakat Aceh mempertanyakan janji-janji Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang telah melewati 227 hari dari masa jabatannya. Masyarakat Aceh menganggap selama menduduki kursi pemerintahan belum satupun janji yang terealisasi oleh mereka, tentu saja tidak termasuk dengan gebrakan-gebrakan uniknya. Dari serangkaian peristiwa yang terjadi ini, dalam benak setiap orang Aceh mungkin akan menimbulkan pertanyaan tentang nasib Aceh selanjutnya. Kesimpulannya adalah MoU Helsinki adalah bingkai gambaran carut marutnya peradaban Aceh dimasa yang akan datang. Wallahu`alam.
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com