Nanggroe Aceh - Bakri Usman beberapa hari ini
menjadi pembicaraan hangat di dunia maya, semenjak beliau diangkat di Badan
Dayah Aceh sebagai Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Manusia. Berbagai pihak
menilai tindakan pemerintah Aceh mengangkat orang yang bergelar haji ini ke
jabatan tersebut sangat tidak wajar, karena setahun tahun yang lalu beliau
sempat dijerat kasus mesum. Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah menangkap basah dirinya sedang berduaan dengan gadis bukan muhrimnya dalam
keadaan tidak berbusana di salah satu salon di Gampong Peunayong Banda Aceh.
Salon itu pun segera ditutup karena menyalahi izin, namun salon-salon yang
'belum terdeteksi' masih terus menjalani aktifitasnya. Kepada WH Haji Bakri Usman
yang mempunyai istri dan anak ini mengaku khilaf dan belum berhubungan intim,
dan anehnya WH hanya melakukan pembinaan dan diserahkan kepada keluarganya tanpa
dijatuhi hukuman cambuk seperti tersangka-tersangka mesum sebelumnya.
Bukan hanya itu saja gebrakan
yang dilakukan oleh pemerintah Aceh, beberapa hari yang lalu seorang pejabat
yang sudah almarhum juga diangkat menjadi pejabat sebagai Kasubbag Evaluasi Produk
Hukum Kabupaten/Kota pada Bagian Pembinaan Hukum Kabupaten/Kota pada Biro Hukum
Setda Aceh (eselon IVa). Bahkan YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh) mengajukan kejadian
unik ini untuk dicatat di MURI (Meseum Rekor Indonesia).
Gebrakan unik ala pemerintah Aceh
ini semakin menghebohkan nama Aceh pada masyarakat indonesia setelah dihebohkan dengan larangan ngangkang pada waktu sebelumnya, sementara dilain
pihak masyarakat Aceh mempertanyakan janji-janji Gubernur dan Wakil Gubernur
Aceh yang telah melewati 227 hari dari masa jabatannya. Masyarakat Aceh menganggap selama
menduduki kursi pemerintahan belum satupun janji yang terealisasi oleh mereka,
tentu saja tidak termasuk dengan gebrakan-gebrakan uniknya. Dari serangkaian
peristiwa yang terjadi ini, dalam benak setiap orang Aceh mungkin akan
menimbulkan pertanyaan tentang nasib Aceh selanjutnya. Kesimpulannya adalah MoU
Helsinki adalah bingkai gambaran carut marutnya peradaban Aceh dimasa yang akan
datang. Wallahu`alam.
Post a Comment