Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Hadih Maja Nyawa Masyarakat Aceh

0 comments



Hadih Maja
Nanggroe Aceh - Hadih Maja, merupakan sisi budaya Aceh yang fenomenal. Masyarakat Aceh menemukan jati dirinya dalam hadih maja dan bahkan sebagai cerminan terhadap prinsip hidup dan sudut pandang orang Aceh. Hadih maja merupakan suatu puisi lisan atau suatu karya sastra yang tujuannya untuk menggurui dan memberi peringatan. Hadih maja ini populer dimasyarakat Aceh dari lisan ke lisan dengan kalimat-kalimat yang pendek dan disarikan dengan perjalanan hidup yang panjang dan dibentuk dengan kata-kata yang indah dan bersajak agar mudah diingat serta mudah diucapkan oleh anak-cucu orang Aceh nantinya. Membahas sisi budaya Aceh, tentunya tak pernah lekang dengan nilai islami. Hadih maja dalam perkembangannya telah menjadi asas dalam tatanan kehidupan orang Aceh dan menjadi sumber nilai terhadap aqidah, ibadah dan amaliah.

Berbagai macam suku yang mendiami Aceh tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam hubungan sosial dan budaya, karena hadih maja memang telah diciptakan untuk membina hubungan harmonis masyarakat Aceh dalam hubungan kesukuannya. Filosofi hadih maja, telah membuat lini kehidupan masyarakat Aceh menjadi terarah dan tahu bagaimana mengarahkan jalannya hidup menjadi bijak.
Konflik yang telah lama berkecamuk di Aceh melahirkan berbagai macam paradigma tentang Aceh dan orang Aceh. Perang memang akrab dengan rakyat Aceh tapi Aceh bukanlah suku Barbar yang suka berbuat keonaran dan mencari-cari masalah. Hadih maja menggambarkan bahwa rakyat Aceh selalu mengutamakan perdamaian dari pada harus berperang demi kepentingan bangsa dan harga diri: “Surôt lhee langkah, mangat geuturi nyang bijaksana”, artinya adalah “lebih baik merendah diri supaya mereka tahu siapa yang bijaksana”. 

Prof. Ali Hasjmy (salah seorang Gubernur Aceh dan cendekiawan Aceh) mengatakan bahwa hadih maja merupakan kata atau kalimat berhikmat dan hadih maja juga merupakan nasihat atau petuah nenek moyang yang mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan agama. Hadih maja yang telah mengakar dalam diri orang Aceh menjadi salah satu penyokong budaya diantara kebanyakan lainnya yang telah hilang. Rasanya hadih maja telah meng-acehkan kembali orang Aceh, mengembalikan semua dimensi budaya dan jati diri yang memudar.

Seperti hadih maja berikut ini:”Adat bak Poteu Meureuhôm, hukôm bak Syiah Kuala/ Qanun bak Putroe Phang, Reusam bak Laksamana”. Sangat nyata hadih maja ini mendeskripsikan tentang setiap urusan ada pemangkunya masing-masing. Simbol-simbol yang ditunjukkan pada hadih maja ini menunjukkan kepada setiap orang bahwa jangan salah dalam mengambil keputusan yang bersangkut paut tentang hidup. Masalah budaya dan adat istiadat ada yang mengatur, masalah hukum juga ada yang mengatur, begitu juga dengan urusan keagamaan juga ada yang mengatur. Semua masalah jangan diselesaikan sendiri tapi selesaikan dengan siapa yang mengatur tentang masalah itu.

Kesimpulannya adalah hadih maja telah menjadi filsafat hidup dan prinsip hidup orang Aceh. Dan juga menjadi pedoman serta jalan keluar dari semua masalah.


Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com