Nanggroe Aceh - Awalnya ada
penyelenggaraan event budaya yang memperkenalkan kebudayaan dan kerajinan
tertentu kepada publik yang menjadi latar belakang event ini yang
diselenggarakan oleh para mahasiswa penerima beasiswa dari Aceh dan juga
penerima beasiswa IGSP DAAD sebanyak 15 orang di kota Dortmund, Jerman. Yang
lebih membuat kita terkagum-kagum adalah para mahasiswa ini mempunyai inisiatif
untuk membuat even ini yang dinamai dengan indonesische Kuche (dapur Indonesia)
di tempat kursus bahasa Jerman mereka yang mempunyai anggota 100 orang dari
berbagai negara. Meja yang diatur berjejer yang berisi bermagai macam kuliner tampak seperti halnya bulan
Ramadhan di Indonesia dengan berbagai macam makanan berbuka.
Tentu bumbu kuliner Indonesia sarat dengan rempah-rempah dan rempah-rempah sangat sulit didapati di
daratan eropa dan hanya bisa didapatkan di toko-toko Asia dengan harga yang
lumayan mahal. Namun hal ini tidaklah menjadi suatu persoalan berkat koordinasi
dan kerjasama yang solit. Terutama mereka yang dari Aceh menyajikan sejumlah
menu makanan, seperti mie jagung, soto ayam, perkedel jagung, wedang jahe, dan
boh rom-rom (makanan khas Aceh).
Selain itu, mereka juga memutar video panorama alam Nusantara dan musik tradisional Indonesia. Semua yang berada dilembaga kursus itu, termasuk guru-guru, dan staf menikmati seluruh pertunjukan yang mereka sajikan dengan decak kagum. Para mahasiswa ini sempat dibuat kewalahan oleh para pengunjung karena harus berulang kali mengganti piring yang kosong. Namun hal itu malah membuat mereka menjadi semakin bersemangat. Semua pengunjung baik yang dari kota Dortmund sendiri maupun dari negara-negara lain mengaku sangat menyukai kuliner yang menunya dari rempah-rempah. Bahkan ada beberapa dari mereka langsung menjenguk kedapur untuk mengetahui cara memasak dan resepnya.
Selain itu, mereka juga memutar video panorama alam Nusantara dan musik tradisional Indonesia. Semua yang berada dilembaga kursus itu, termasuk guru-guru, dan staf menikmati seluruh pertunjukan yang mereka sajikan dengan decak kagum. Para mahasiswa ini sempat dibuat kewalahan oleh para pengunjung karena harus berulang kali mengganti piring yang kosong. Namun hal itu malah membuat mereka menjadi semakin bersemangat. Semua pengunjung baik yang dari kota Dortmund sendiri maupun dari negara-negara lain mengaku sangat menyukai kuliner yang menunya dari rempah-rempah. Bahkan ada beberapa dari mereka langsung menjenguk kedapur untuk mengetahui cara memasak dan resepnya.
Para Mahasiswa dari
Aceh yang merasa paling bahagia disini karena kuliner khas daerah mereka
menjadi favorit para pengunjung, tidak hanya itu saja teman-teman mereka sesama
penerima beasiswa juga mengatakan kalau kue yang warna hijau (boh rom-rom) itu
adalah menu yang paling enak diantara menu
yang ada dan mereka juga tidak segan mengatakan kalau ingin mencicipinya
lagi dan lagi.
Untuk Anda yang juga
suka mencicipi kue boh rom-rom ini, sekilas saya akan memberi sedikit bocoron
tentang bahan pembuatannya. Sebenarnya bahannya cukup mudah dicari, hanya tepung
besar, gula aren, kelapa kukur, dan daun pandan. Selengkapnya Anda bisa lihat di bawah ini:
Bahan dan bumbu:
500 gram tepung ketan
putih
Setengah sendok teh
garam
100 ml air putih panas
80 ml air dingin
Air secukupnya buat
merebus
3 lembar daun pandan
Setengah butir kelapa
yang sudah dikukur
100 gram gula merah
2 lembar daun pandan
50 ml air
Cara Membuatnya:
Aduk tepung ketan dengan ditambahi garam beserta air panas samapi merata.
Jika belum terasa kalis maka tuangkan air putih sedikit demi sedikit hingga benar-benar terasa kalis
Panaskan air hingga mendidih beserta dengan daun pandan
Ambil satu sendok teh
adonan, bulatkan (bulatannya kira-kira muat dimulut) dan jangan lupa mengisi dengan gula merah yang sudah diparut
kasar di dalamnya.
Masukkan adonan yang telah jadi tadi ke air yang mendidik, masak hingga mengambang (kalau sudah mengembang berarti kemungkinan besar sudah matang).
Jika sudah matang lalu
angkat, dan guling-gulingkan diatas parutan kelapa tadi. Selesai.
Jangan lupa untuk mengajak teman-teman untuk mencicipinya.
Post a Comment