Bangsa Aceh memiliki berbagai
macam keragaman budaya dan bahasa serta memiliki berbagai keunikan bahasa serta
watak yang dimiliki oleh rakyat Aceh. Keragaman dan keunikan ini menjadikan
Aceh sebagai daerah yang memiliki peradaban, dan tingkat sosialisme yang
tinggi. Tentu terjadinya keberagaman ini dikarenakan Aceh memiliki berbagai
macam suku juga. Memang secara sepintas dapat dirasakan tentang betapa sulitnya
masyarakat Aceh bersosialisasi dari segi apapun. Namun, semua hal itu tidak
menjadi sebuah kendala bagi masyrakat Aceh untuk bersosialisi.
Selain bahasa Aceh ada delapan bahasa lain yang digunakan oleh masyarakat Aceh, yaitu:
Selain bahasa Aceh ada delapan bahasa lain yang digunakan oleh masyarakat Aceh, yaitu:
- Bahasa Alas, digunakan oleh masyarakat di kabupaten Aceh tenggara dan masyarakat di hulu sungai singkil, kabupaten Singkil.
- Bahasa Gayo, digunakan oleh masyarakat yang mendiami Kabupaten Aceh Tengah, sebagian masyarakat Aceh Tenggara dan masyarakat Lokop Kabupaten Aceh Timur.
- Bahasa Aceh Tamiang, digunakan oleh masyarakat yang mendiami Kabupaten Aceh Timur, khususnya masyarakat yang mendiami kecamatan Bendahara, Kecamatan Keujruen Muda, Kecamatan Karang Baru, Kecamatan Seuruway dan Kecamatan Tamiang Hulu.
- Bahasa Aneuk Jamee, digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan, Khususnya Labuhan Haji, Kecamatan Sama Dua, Kecamatan Susoh, dan Kecamatan Tapak Tuan, Kecamatan Kluet Selatan dan sebagian Kabupaten Singkil. Bahasa ini juga digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh Barat, khususnya di Kecamatan Kaway XVI (Desa Penaga Rayek, Desa Rantau Panjang, Desa Meureubo, Desa Pasi Meugat dan Desa Ranto Kleng) dan Kecamatan Johan Pahlawan (Desa Padang Seurahet).
- Bahasa Kluet, digunakan oleh masyarakat yang mendiami Kabupaten Aceh Selatan, khususnya masyarakat di Kecamatan Kluet Utara dan Kluet Selatan.
- Bahasa Singkil, digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil.
- Bahasa Simeulu digunakan oleh masyarakat pulau Simeulu. Bahasa Simeulu juga mempunyai dialek yang berbeda, seperti: Dialek Devayan digunakan di Kecamatan Simeulu Timur, Kecamatan Simeulu Tengah dan Kecamatan Teupah Selatan. Dialek Sigulai digunakan di Kecamatan Simeulu Barat dan Kecamatan Salang.
- Bahasa Haloban, digunakan oleh masyarakat di Pulau Banyak Kabupaten Masyarakat di Pulau Kabupaten Aceh Selatan, terutama di Desa Haloban dan Desa Asan Tola di Pulau Tuanku. Disamping itu, di Pulau Tuanku ini juga digunakan bahasa Nias, khususnya di Desa Ujong Sialit.
Walaupun
demikian, bahasa Aceh berkedudukan sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang
identitas daerah, alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat seluruh
Aceh, sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia dan juga pendukung
sastra daerah dan sastra Indonesia, dengan kata lain bahasa Aceh merupakan
bahasa persatuan bagi seluruh masyarakat Aceh.
Post a Comment