Jangan jadikan COPAS (Copy-Paste) sebagai budaya ! ! !
Pin It

Adat, Budaya Dan Budaya Politik Aceh

0 comments

Adat, Budaya Dan Budaya Politik Aceh
Nanggroe Aceh - Aceh  terdiri atas sembilan suku, yaitu Aceh (mayoritas), Tamiang (Kabupaten Aceh Timur Bagian Timur), Alas (Kabupaten Aceh Tenggara), Aneuk Jamee (Aceh Selatan), Naeuk Laot, Semeulu dan Sinabang (Kabupaten Semeulue). Masing-masing suku mempunyai budaya, bahasa dan pola pikir masing-masing. Bahasa yang umum digunakan adalah Bahasa Aceh. Di dalamnya terdapat beberapa dialek lokal, seperti Aceh Rayeuk, dialek Pidie dan dialek Aceh Utara. Sedangkan untuk Bahasa Gayo dikenal dialek Gayo Lut, Gayo Deret dan Gayo Lues. Di sana hidup adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan dan tingkah laku warga masyarakat bersendikan hukum syariat Islam. Penerapan syariat Islam di provinsi ini bukanlah hal yang baru. Jauh sebelum Republik Indonesia berdiri, tepatnya sejak masa kesultanan, syariat Islam sudah meresap ke dalam diri masyarakat Aceh. Lebih lanjut kita akan membahas tentang Budaya Aceh, Adat dan Budaya Aceh, serta Budaya Politik Aceh.

Budaya Aceh


Budaya Aceh dalam undang-undang memberikan keleluasaan bagi Aceh untuk mengatur kehidupan masyarakat sesuai dengan ajaran Islam. Sekalipun begitu, pemeluk agama lain dijamin untuk beribadah sesuai dengan kenyakinan masing-masing. Inilah corak sosial budaya masyarakat Aceh, dengan Islam agama mayoritas di sana tapi provinsi ini pun memiliki keragaman agama. Keanekaragaman seni dan budaya menjadikan provinsi ini mempunyai daya tarik tersendiri. Dalam seni sastra, provinsi ini memiliki 80 cerita rakyat yang terdapat dalam Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Aneuk Jame, Tamiang dan Semelue. Bentuk sastra lainnya adalah puisi yang dikenal dengan hikayat, dengan salah satu hikayat yang terkenal adalah Perang Sabi (Perang Sabil).

Seni tari Aceh juga mempunyai keistimewaan dan keunikan tersendiri, dengan ciri-ciri antara lain pada mulanya hanya dilakukan dalam upacara-upacara tertentu yang bersifat ritual bukan tontonan, kombinasinya serasi antara tari, musik dan sastra, ditarikan secara massal dengan arena yang terbatas, pengulangan gerakan monoton dalam pola gerak yang sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang, serta waktu penyajian relatif panjang.


Adat Dan Budaya Aceh


Adat Budaya Aceh adalah antara lain tari-tarian yang ada antara lain Seudati, Saman, Rampak, Rapai, dan Rapai Geleng. Tarian terakhir ini paling terkenal dan merupakan perpaduan antara tari Rapai dan Tari Saman. Dalam bidang seni rupa, Rumoh Aceh merupakan karya arsitektur yang dibakukan sesuai dengan tuntutan budaya waktu itu. Karya seni rupa lain adalah seni ukir yang berciri kaligrafi. Senjata khas Aceh adalah rencong. Pada dasarnya perpaduan kebudayaan antara mengolah besi (metalurgi) dengan seni penempaan dan bentuk. Jenis rencong yang paling terkenal adalah siwah.

Suku bangsa Aceh menyenangi hiasan manik-manik seperti kipas, tudung saji, hiasan baju dan sebagainya. Kemudian seni ukir dengan motif dapat dilihat pada hiasan-hiasan yang terdapat pada tikar, kopiah, pakaian adat, dan sebagainya.

Budaya Politik Aceh



Budaya Politik bagi masyarakat Aceh, permasalahan politik bukanlah perkara yang asing lagi, mereka lebih tertarik berdiskusi dan bercerita tentang politik daripada bercerita tentang perkara-perkara yang lain. Warung kopi telah menjadi salah laboratoriumnya politik di Aceh. Jika kita ingin mengetahui perkembangan-perkembangan terbaru tentang politik maka duduklah diwarung kopi, mungkin apa yang kita baca dimedia massa lebih dahulu kita mendengar berita tersebut diwarung kopi. Cuma yang menjadi pertanyaannya disini adalah, sebenarnya sejauh mana pemahaman masyarakat Aceh tentang politik jika ditinjau dari sudut budaya politik yang ada.

Oleh karenanya, budaya politik sangatlah penting dan menjadi salah satu tolak ukur terhadap perkembangan Aceh dimasa yang akan datang. Dan sejauh mana perubahan Aceh terjadi pasca selesainya Pilkada 9 April 2012. Setiap negara maupun daerah yang ada di dunia ini mempunyai budaya politik masing-masing dengan karakter yang berbeda-beda, budaya politik yang ada disebuah tempat itu kebiasaanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengetahuan dan kondisi daerah dimana masyarakat itu berada. Budaya dan Adat Istiadat serta Budaya Politik Aceh.

Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Nanggroe Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
DMCA.com