Nanggroe Aceh – Setiap adat dan budaya suatu suku bangsa pasti memiliki simbol yang
melambangkan keteguhan prinsip, kehidupan sosial, agama dan juga melambangkan
adat istiadat serta budaya bangsa tersebut. Begitu pula dengan Kerawang Gayo
yang merupakan sebuah simbol kemegahan masyarakat Gayo yang melambangkan
prinsip, agama, adat istiadat, kehidupan sosial dan budaya. Hingga kini
masyarakat Gayo masih melestarikan kerawang ini meskipun sebagian besar
masyarakat yang lain tidak begitu mempedulikannya. Hal ini juga tidak terlepas
dari pemahaman pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang kurang terhadap Kerawang
ini sendiri. Padahal jika pemerintah dan masyarakat Gayo peduli dengan warisan
indatu orang Gayo ini, maka Kerawang akan terkenal layaknya batik Jawa yang
mendunia.
Awalnya kerawang
bukanlah seperti yang kita kenal sekarang, Kerawang dulunya
merupakan ukiran pada rumah Adat Gayo atau Pitu Ruang. Motif ukiran pada
kayu inilah yang kemudian menginspirasi ahli seni Gayo untuk membuatnya di
sebidang kain dengan cara ditenun, bahkan bukan hanya di kain saja Kerawang
yang memiliki corak yang khas dan sarat dengan unsur etnik yang kental telah
menghiasi segala macam kerajinan khas tanah Gayo. Seperti; tas, pakaian,
aksessoris, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Bordir Kerawang Gayo ini
memiliki corak yang khas, dimana mempunyai makna filosofi yang dalam dari
setiap ukiran dan bentuknya. Meskipun saat ini Kerawang Gayo mengalami banyak
pengembangan dan perubahan pada coraknya. Hal ini didasari oleh inspirasi
pengrajin Kerawang ini sendiri yang ingin menampilkan Kerawang Gayo yang lebih
dinamis dan menarik perhatian banyak orang, tidak lagi kaku seperti Kerawang
yang dulu tapi tidak melepas unsur terpenting dari kerawang ini sendiri yaitu
unsur filosofisnya.
Kerawang Gayo menjadi trend etnik paling diminati sekarang
dan telah banyak menarik wisatawan baik lokal, luar daerah, dan mancanegara.
Kerawang Gayo ini tidak hanya dipromosikan di tanah Gayo saja, akan tetapi di
seluruh Aceh dan Indonesia tentunya. Untuk kegiatan masyarakat Gayo sendiri
kerawang dipakai saat mengadakan kegiatan, seperti pernikahan, sunatan, hingga
acara-acara resmi pemerintah.
Post a Comment